13 11 2009

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah gerbang
awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien sebagai efek dari ilmu
pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Dahulu untuk berkomunikasi saja
manusia masih kesulitan, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masalah komunikasi sudah bukan menjadi masalah.
Ketika piranti komunikasi berupa telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander
Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh kebanyakan umat manusia namun dengan
penemuan itu ternyata menjadi awal dari perkembangan telekomunikasi yang akhirnya
menjadi berkembang pesat seperti sekarang.
Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar rumit dan
banyak, piranti kabel memang masih digunakan sampai sekarang namun para ahli masih
memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang bersifat mobile dan praktis. Dan hal
tersebutlah yang menjadi landasan dan latar belakang bagi kemajuan pengembangan
telekomunikasi nirkabel (wireless / unguided).
B. Perumusan Masalah
Contoh dari media unguided banyak sekali namun dalam hal ini akan difokuskan
mengenai transmisi wireless dalam bidang komunikasi data antar jaringan internet dan
komputer. Perkembangan aplikasi wireless untuk komputer dan internet sudah sedemikian
pesat antara lain dengan berkembang pesatnya aplikasi wireless misalnya hotspot area.
Karena perkembangan inilah media komunikasi menggunakan wireless akan dibahas
dalam makalah ini.
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami sekilas tentang media unguided.
Setelah mengetahui sedikit mengenai media transmisi wireless diharapkan kita dapat
membudayakan penggunaan teknologi wireless untuk di berbagai bidang kehidupan.
Media unguided juga harus disosialisasikan sebagai teknologi masa depan pengganti
media kabel yang masih menjadi tulang punggung dunia telekomunikasi saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Unguided media atau komunikasi tanpa kabel yang mentransmisikan gelombang
elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik seperti kabel atau serat fisik.
Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).
Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, infrared, wireless mobile
dan sebagainya. Berikut sedikit contoh karakteristik dari media unguded yaitu wireless.
A. Perkembangan Standar Wireless LAN
Standar Fungsi
802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps
802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer
data
hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga
11 Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio
IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa
vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa
dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan
enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang
3
B. Karakteristik Transmisi Wireless :
Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal
elektromagnetik
Rentan intereferensi
Umumnya menggunakan 2 GHz – 40 Ghz
Point to point, point to multi point, access point
Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial
Bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya
C. Keunggulan Wireless
Wireless lebih nyaman untuk penggunaan piranti mobile
User menggunakan banyak koneksi di berbagai tempat
Admin jaringan lebih mudah mengantur jaringan (tidak perlu pasang kabel, melubangi
tembok, dll)
Sederhananya kita bias menggunakan laptop untuk koneksi internet di kampus, hotel,
rumah makan dengan cukup menyalakan fasilitas wireless.
D. Aplikasi Transmisi Wireless
a) Access Role
b) Network Ekstention
c) Building to building Connectivity
d) Last Mile Data Delivery
e) Mobility
f) Small Office Home Office
g) Mobile Office
E. Layanan Pengembangan Wireless
a) Hotspot
Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengn
perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet. Hotspot menyediakan layanan
wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area Hotspot biasanya
menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area parkir, kantin dll) agar
perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan akses kelayanan Access Point.
4
Ada 3 range frekuensi umum yang dalam tranmisi wireless yaitu :
1. Frekuensi microwave dengan range 2–40 GHz, cocok untuk tranmisi point- to
point.
2. Frekuensi dalam range 30 MHz – 1 GHz, cocok untuk aplikasi omnidirectional.
Range ini ditujuan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 GHz untuk aplikasi local, adalah
spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point
dan multipoint dalam area terbatas, seperti sebuah ruangan.
b) Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data
dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi
komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz
unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah
frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas.
Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama
dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana
menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth
mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data
yang lebih rendah.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm
Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan
adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx.
Transceiver yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed
ISM (Industrial, Scientific, and Medical).
c) Infrared
Dipenuhi dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no-coherent
infrared light. Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan
dari suatu permukaan warna yang bercahaya.
5
F. Media Piranti Wireless
1. Wireless Client Devices
2. Access Point
Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke
jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server ı Biasanya
berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio
based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau
broadband ethernet.
Gambar Access Point
3. Antenna
Digunakan untuk mengkonversi signal high frekuensi (RF) dalam transmisinya
sebagai gelombang di udara. Tipe antena akan menentukan pola radiasi gelombang
seperti omnidirectional, bidirectional, atau unidirectional.
Ada tiga jenis antena RF yaitu Omni-directional, Bidirectional, dan Unidirectional.
Omnidirectional sangat cocok digunakan untuk cakupan area yang luas. Bidirectional
cocok untuk menghubungkan antar gedung. Unidirectional cocok untuk koneksi point
to point antar gedung yang berlainan daerah.
Antena omnidirectional akan merambatkan sinyal RF ke segala arah secara
horizontal, namun jarak daya pancarnya terbatas. Omnidirectional mempunyai range
gain hingga 6db, yang dapat digunakan pada aplikasi didalam gedung. Karena
6
keterbatasan jangkauan area, maka sering digunakan beberapa access point untuk
memperluas area cakupan, sehingga dapat terjadi overlapping sel. Penggunaan gain
yang tinggi akan menambah range coverage area, sehingga akan mengurangi jumlah
access point dalam satu kawasan.
Salah satu tipe antena unidirectional adalah antena Yagi, antena ini hanya akan
mentransmisikan serta menerima energi sinyal RF dalam satu arah. Antena Yagi
merupakan antena unidirectional dengan gain yang cukup tinggi (antara 12 hingga 18
dBi). Mempunyai bentuk fisik seperti antena televisi dengan bilah-bilah metal paralel
secara melintang. Radiasinya hampir sama dengan nyala lampu senter saat dinyalakan.
Gambar Antena Yagi
Gambar Antena Omni-Directional (kiri) dan Bi-Directional (kanan)
7
BAB III
KESIMPULAN
Pemakaian media tranmisi wireless banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun
faktor kebutuhan dan untuk kerjalah yang paling besar. Kebutuhan dipengaruhi oleh
banyak user dan luas area yang akan dikoneksikan. Kemudian unjuk kerja yang optimal,
seperti troughput yang dihasilkan diupayakan semaksimal mungkin.
Penggunaan wireless akan lebih optimal jika digunakan pada area yang tidak terlalu
luas, atau jarak yang tidak terlalu jauh, dan user yang tidak terlalu banyak serta topologi
dataran yang mempunyai LOS memadai.Namun jika ternyata area yang dikoneksikan
sangat luas dan user yang sangat banyak,dan jarak yang sangat jauh serta topologi dataran
yang tidak LOS, maka pemakaian media satelit sangat dianjurkan.
Berikut keuntungan dan kelemahan manggunakan media wireless :
1. Keuntungannya :
a) Wireless lebih nyaman untuk penggunaan piranti mobile
b) User menggunakan banyak koneksi di berbagai tempat
c) Admin jaringan lebih mudah mengantur jaringan (tidak perlu pasang kabel,
melubangi tembok, dll)
d) Sederhananya kita bias menggunakan laptop untuk koneksi internet di kampus,
hotel, rumah makan dengan cukup menyalakan fasilitas wireless.
e) Mobilitas dan terbebasnya dri kerumitan bentangan kabel.
2. Kerugiannya :
a) Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
b) Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
c) Keamanan data kurang terjamin.
d) Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
e) Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.
f) Adanya interferensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lainnya, halangan
tembok, gedung, bukit, gunung, atau pohon tinggi besar (Line of Sight).
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.eepis-its.edu
2. http://www.elearning.uns.ac.id
3. http://www.kuliahkomdat.blogspot.com
4. http://www.siskastikommi.blogspot.com
5. http://www.prasimax.com
6. http://www.bsi.ac.id
7. http://www.unisri.ac.id
8. http://www.echoary.tk





…..

11 10 2009

Ku simpan semua rasa ini karna ku tak ingin kau sedih
Ku simpan semua sakit ini karna ku tak ingin kau menangis
Aku tau kau masih saying pada ku aku tau kau masih cinta pada ku
Engkau tak pernah mengerti perasaan ku sesungguh nya dimana pengertian mu kepada ku disaat ku jatuh aku hanyamenunggu sebuah jharapan yang mungkin terjadi cobalah mengertiaku lebih dalam karna hati ku menangizzzzzzzzzzzzz
Apakah ku tak pantas untuk mu sehingga kau sakiti aku apakah ku





11 10 2009

Ku simpan semua rasa ini karna ku tak ingin kau sedih
Ku simpan semua sakit ini karna ku tak ingin kau menangis
Aku tau kau masih saying pada ku aku tau kau masih cinta pada ku
Engkau tak pernah mengerti perasaan ku sesungguh nya dimana pengertian mu kepada ku disaat ku jatuh aku hanyamenunggu sebuah jharapan yang mungkin terjadi cobalah mengertiaku lebih dalam karna hati ku menangizzzzzzzzzzzzz
Apakah ku tak pantas untuk mu sehingga kau sakiti aku apakah ku





E-commerse

9 10 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Infomasi Manajemen.

Mata kuliah ini di berikan bertujuan agar para mahasiswa dapat memperoleh gambaran awal serta memperoleh pengetahuan atas pengertian dan konsep sistem informasi manajemen. Makalah ini mempunysi tujuan untuk melengkapi makalh pembaca dan referensi bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut. Kiranya para mahasiswa dpat memanfaatkan nya dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalh ini dapat lebih baik dan sempurna. Dan akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Depok, Oktober 2009

Penulis

BAB I
PEMBAHASAN

E-commerce
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Sejarah perkembangan e-commerce
Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat “perdagangan web” — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini

Perkembangan teknologi (tele)komunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut “information age” ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini.

Pendapat yang sangat berlebihan tentang bisnis ‘dotcom’ atau bisnis on-line seolah-olah mampu menggantikan bisnis tradisionalnya (off-line). Kita dapat melakukan order dengen cepat diinternet – dalam orde menit – tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan, menurut Softbank;s Rieschel, Internet hanya menyelesaikan 10% dari proses transaksi, sementara 90 % lainnya adalah biaya untuk persiapan infrastruktur back-end, termasuk logistic. Reintiventing dunia bisnis bukan berarti menggantikan system yang ada, tapi justru komplemen dan ekstensi dari system infratruktur perdagangan dan produksi yang ada sebelumnya.

Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Perama, Insfrastruktur system distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan Ketiga, Infrastruktur system informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, kami percaya bahwa logistics follow trade, bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli. Agar dapat terintegrasinya system rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke customer maka diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility. Ada tiga factor yang patur dicermati oleh kita jika ingin membangun toko e-commerce yaitu : Variability, Visibility, dan Velocity (Majalah Teknologi, 2001).

Yang menjadi pertayaan bahwa bagaimana kita melakukan penyelidikan sebelum memutuskan untuk terjun ke market on-line ini, ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan diantaranya ;
Process conducting dalam penyelidikan : 1) mendefinisikan targer pasar, 2) menidentifikasikan kelompok untuk dijadikan pembelajaran. 3) indentity topk untuk discusi. Dalam tahap penunjungnya maka dapat diselidiki : 1) identity letak demografi website di tempat tertentu, 2) memutuskan focus editorialnya, 3) memutuskan isi dari contentnya, 4) memutuskan pelayanan yang dibuat untuk berbagai type pengunjung (Turban M, 2001)

Ternyata tidak mudah mengimpleme
ntasikan eCommerce dikarenakan banyaknya faktor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai. Tulisan (report) ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang teknologi apa saja yang terkait, standar-standar yang digunakan, dan faktor-faktor yang harus diselesaikan.
Jenis eCommerce eCommerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis eCommerce ini memiliki karakteristikyang berbeda. Business to Business eCommerce memilikikarakteristik:

• Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).

• Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.

• Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.

• Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

Business to Consumer eCommerce
memiliki karakteristik sebagai berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

• Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.

• � Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

• Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

Jenis Transaksi 1997 2000
Business to Business $7 billion $327 billion
Business to Consumer $5 billion $70 billion
Meskipun demikian, Business-to-Consumer masih memiliki pasar yang besar yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tingginya PC penetration (teledensity) menunjukkan indikasi bahwa banyak orang yang berminat untuk melakukan transaksi bisnis dari rumah. Negara yang memiliki indikator PC peneaion yang tinggi mungkin dapat dianggap sebagai negara yang lebih siap untuk melakukan eCommerce. Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut.
Servis yang harus tersedia
Untuk menjalankan eCommerce, diperlukan beberapa servis atau infrastruktur yangmendukung pelaksanaan commerce. Servis-servis ini akan dibahas pada bagian (section) di bawah ini.
Directory Services
Directory services menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user, seperti halnya buku telepon dan Yellow Pages. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory services. Salah satu standar yang cukup populer adalah LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) yang kemudian menimbulkan OpenLDAP (www.openLDAP.org).
Salah satu permasalahan yang mengganjal dalam penggunaan directory services adalah adanya potensi security hole, yaitu ada kemungkinan orang melakukan spamming. pamming adalah proses pengiriman email sampah yang tak diundang (unsolicied emails) yang biasanya berisi tawaran barang atau servis ke banyak orang sekaligus. Seorang spammer dapat melihat daftar user dari sebuah directory services kemudian mengirimkan email spamnya kepada alamat-alamat email yang dia peroleh dari directory services tersebut.

Intfrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure)

Untuk menjalankan eCommerce, dibutuhkan tingkat keamanan yang dapat diterima. Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi, yaitu antara lain dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Salah satu metoda yang mulai umum digunakan adalah pengamanan informasi dengan menggunakan public key system. Sistem lain yang bisa digunakan adalah privae key system. Infrastruktur yang dibentuk oleh sistem public key ini disebut Public Key Infrastructure (PKI), atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Infrastruktur

Certification Authority (CA).
Merupakan sebuah body / enity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam transaksi elektronik. CA berhubungan erat dengan pengelolaan public key system. Contoh sebuah CA di Amerika adalah Verisign (www.verisign.com). Adalah merugikan apabila perusahaan di Indonesia menggunakan fasilitas Verisign dalam transaksi eCommerce. Untuk itu di Indonesia harus ada sebuah (atau lebih) CA. Sayangnya, untuk menjalankan CA tidak mudah. Banyak hal teknis dan non-teknis yang harus dibenahi. (Catatan: penulis saat ini sedang mengembangkan sebuah CA untuk Indonesia. Kontak penulis untuk informasi lebih anjut.) CA dapat diimplementasikan dengan menggunakan software yang komersial (seperti yang dijual oleh Verisign) dan juga yang gratis seperti yang dikembangkan oleh OpenCA1. IPSec.
Keamanan media komunikasi merupakan hal yang penting. Mekanisme untuk mengamankan media komunikasi yang aman (secure) selain menggunakan SSL, yang akan dijelaskan kemudian, adalah dengan menggunakan IP Secure. Plain IP versi 4, yang umum digunakan saat ini, tidak menjamin keamanan data.
Pretty Good Privacy (PGP). PGP dapat digunakan untuk authentication, encryption, dan digital signature. PGP umum digunakan (de facto) di bidang eMail. PGP memiliki permasalahan hukum (law) dengan algoritma enkripsi yang digunakannya, sehingga ada dua sistem, yaitu sistem yang dapat digunakan di Amerika Serikat dan sistem untuk internasional (di luar Amerika Serikat). Implementasi dari PGP ada bermacam-macam, dan bahkan saat ini sudah ada implementasi dari GNU yang disebut GNU PrivacyGuard (GPG).
Privacy Enhanced Mail (PEM). PEM merupakan standar pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) (http://www.IETF.org).PKCS. Public Key Cryptography Standards.
S/MIME. Selain menggunakan PGP, pengamanan eMail dapat juga dilakukan dengan menggunakan standar S/MIME. S/MIME sendiri merupakan standar dari secure messaging, dan tidak terbatas hanya untuk eMail saja. Beberapa vendor EDI sudah berencana untuk menggunakan S/MIME sebagai salah satu standar yang didukung untuk messaging. Informasi mengenai S/MIME dapat diperoleh dari berbagai tempat, seperti misanya: S/MIME Central

Secure Sockets Layer (SSL). Seperti dikemukakan pada awal dari report ini, eCommerce banyak menggunakan teknologi Internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah standar TCP/IP dengan menggunakan socket. Untuk meningkatkan keamanan informasi keamanan layer socket perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi kriptografi. Netscape mengusulkan pengamanan dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) ini. Untuk implementasi yang bersifat gratis dan open source, sudah tersedia OpenSSL project (http://www.openSSL.org). Selain SSL ada juga pendekatan lain, yaitu dengan menggunakan Transport Layer Security (TLS v1).

Electronic Payment
Pembayaran dengan menggunakan media elektronik merupakan sebuah masalah yang belum tuntas. Ada berbagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah electronic payment, antara lain:

1. Standards: SET, Mondex

2. Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP

3. Virtual wallet, EMV electronic purse

4. Credits and debits on the Internet, First Virtual.

4. Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok OpenFinancial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya.

5. Stocks and trading

6. Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) Java Card, Open Card Framework.

E-PAYMENT
• Regulatory issues

• Internet economics, digital money

• nternet payment protocol, ePurse protocol

• Micropayments, yaitu pembayaran dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya untuk membaca websitedichage 0.25c/halaman): Millicen

• Electronic check: FSTC Electronic Check Project4

• Limitatitions Of Traditonal Payment Instrument.

• Security requirement (Authentications, Privacy, Integrity, Non-repudiation, Safety).

• Single-Key (Symentric) Encryption.

• Public/Private Key System.

• Electronic Credit Card (payment using unencypted, encrypted payments, high level security andprivacy).

• Electronic CASH.

• Electronic Pyment Card (smart card).

• Three Party Payment System.

Keamanan (Security)
Secara umum, keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas di atas dalam bagian tersendiri, seperti Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain akan didaftar di bawah ini.
Teknologi Kriptografi. Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem privae key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Contoh algoritma ini antara lain DES, IDEA, RC5, RSA dan ECC (Ellliptic Curve Cryptography).
Penelitian dalam bidang ini di perguruan tinggi merupakan suatu hal yang penting. Salah satu masalah dalam mengamankan enkripsi adalah bagaimana memastikan bahwa hanya sang penerima yang dapat mengakses data. Anda dapat menggembok data dan mengirimkannya bersama kuncinya ke alamat tujuan, tetapi bagaimana memastikan kunci itu tidak dicuri orang di tengah jalan? Salah satu cara untuk memecahkannya adalah bahwa si penerima yang mengirimkan gemboknya, tetapi tidak mengirimkan kuncinya. Anda menggembok data dengan gembok yang dikirim olehnya dan mengirimkannya. Si penerima kemudian akan membukanya dengan kunci miliknya yang tidak pernah dikirimkannya ke siapa-siapa. Kini masalahnya bila data yang digembok itu dicuri orang, tetapi dengan enkripsi yang kompleks akan sangat sulit bagi orang itu untuk mengakses data yanmg sudah digembok itu.
One
One Time Pasword. Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.
Konsultan keamanan. Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.
Kerangka kerja eCommerce
Kerangka kerja (framework) dari eCommerce memiliki beberapa komponen, antara
lain:

1. Naional Inormation Technology Committee (on eCommerce). Komite ini bertanggung jawab untuk memformulasikan Information Technology, speciically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang commerce dan electronic commerce sebaiknya terwakili dalam komite ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.

2. Communication Infrastructure

3. EC/EDI standards / infrastructure. Menentukan standar yang dapat diterima oleh semua pihak merupakan salah satu kunci utama.

4. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.

BAB II

PENUTUP

3. KESIMPULAN
Setelah melihat pembahasan mengenai e-commerce serta isi dari makalh ini penulis menganbil kesimpulan yaitu:
1. e-commerce e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain.
2. Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, Insfrastruktur system distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan Ketiga, Infrastruktur sistem informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce.

BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Perkembangan teknologi (tele)komunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis di haruskan menggunakan media elektronik ini. Tujuan e-commerce yaitu menciptakan suatu lingkungan yang baru dalam segala bentuknya di masa kini.secara garis besar e-commerce di ciptakan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi. Selain itu e-commercemerupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail).





Hello world!

2 06 2009

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!